Wednesday, July 7, 2010

Summer Breeze

Enggak tahu kenapa aku tertarik banget sama fil yang adapted dari novel ini. Novel ini bercerita tentang kisah tiga anak manusia yang terlibat cinta segitiga. Mereka adalah Ares, Orion, dan Reina. Ares dan Orion adalah saudara kembar. Sosok Reina bagi kedua anak laki-laki itu sangat kuat menancap dalam ingatan keduanya. Mereka menyayangi Reina, begitu pun sebaliknya.
Ketika masih kecil mereka membuat janji untuk selalu bersama. Namun, karena tugas Ayahnya, Reina kecil harus pindah ke Amerika. Bagi Ares, Reina adalah satu-satunya teman yang dapat mengerti dirinya. Kepergian Reina, membuat Ares kesal, marah dan menganggap Reina adalah penghianat. Terlebih, Reina tidak pernah memberi kabar. Ares bahkan mengganggap Reina tak akan pernah kembali, dan dia pun berusaha memusnahkan sosok Reina dari ingatannya. Sementara Orion terus berharap dan optimis bahwa Reina akan kembali.
Seiring waktu berlalu, Ares tumbuh menjadi seorang yang skeptis dan emosional. Seumur hidupnya dicap bodoh oleh keluarganya. Ares dikenal sebagai mahasiswa yang urakan sekaligus preman kampus. Bahkan Ayahnya menganggap Ares tidak punya masa depan. Tak ada yang tahu kalau Ares sebenarnya adalah penderita disleksia. Sementara Orion tumbuh menjadi seorang yang dikagumi orang banyak karena prestasi akademik dan olahraga. Kaluarganya pun selalu memujinya. Ares dan Orion pun bagai kucing dan anjing, selalu bertengkar.
Kemunculan Reina dari Amerika sungguh membuat si kembar terkejut. Reina kini telah menjelma sebagai seorang sosok gadis remaja yang sangat cantik. Orion sungguh senang, dia benar-benar jatuh cinta pada Reina. Namun, Reina sebenarnya telah memilih sejak sepuluh tahun lalu. Reina mencintai Ares. Perseteruan antara Ares dan Orion pun makin tajam.
Dalam novel ini penulis dengan pintarnya memainkan emosi pembaca. Alurnya tidak membosankan dan gaya bahasanya “kena” untuk kalangan muda. Penokohan cukup kuat dengan akhir cerita yang membuat orang shocked. Dari segi bobot isi, novel ini bagus, karena selain cinta, ada nilai-nilai keluarga, persaudaraan, dan sedikit bumbu psikologi.

No comments:

Post a Comment